Sunday 6 December 2015

Indonesian Traditional Games Day by PPIT Chongqing




Pernahkah kalian merasa rindu dengan masa kecil, ketika kita masih sekumpulan bocah-bocah innocent yang kerap asik dengan dunia kita sendiri? Dunia dan seisinya seolah hanya numpang lewat di hadapan kita. Bermain, tertawa dan bercanda bersama seolah kita lah yang menguasai ruang dan waktu lingkungan sekitar. Masih begitu polos hingga tidak mengetahui, bahkan tidak mau tahu tentang segala macam hiruk-pikuk dan keruwetan dunia beserta segala macam drama dan problematika yang ada. Dan, tentu saja yang paling dirindukan dari masa kecil adalah: bermain. Karena dunia anak adalah dunia bermain, dan beberapa orang berkata bahwa dunia anak zaman dulu lebih seru dan ‘hidup’ daripada dunia anak zaman sekarang yang hanya berkutat di handphone, tablet atau iPad masing-masing.

Ya, itu lah yang kami, sekumpulan pelajar rantau di Chongqing, Tiongkok rasakan. Hingga akhirnya tercetuslah sebuah ide bagi kami untuk kembali menghidupkan dunia anak ala zaman dulu, yaitu dengan mengadakan sebuah event yang secara eksklusif memainkan permainan anak-anak jadul, sebuah event yang kami beri nama “Indonesian Traditional Games Day”. Dalam acara ini, terdapat dua rangkaian acara utama, yaitu:



Acara pertama, yaitu pemainan Benteng atau Petak Benteng. Permainan yang dimainkan oleh dua tim ini menjadi pilihan karena selain seru, tetapi juga memerlukan strategi yang tepat untuk memenangkannya. Inti dari permainan ini adalah merebut benteng lawan dengan menyentuhnya, tim yang mampu menyentuh banteng lawan terlebih dulu dinyatakan sebagai pemenang. Benteng merupakan objek-objek sekitar yang terlihat mencolok dan mudah dikenali oleh semua pemain. Selama permainan, masing-masing tim lawan diperbolehkan untuk menawan anggota tim lawan dengan menyentuhnya, menjadikannya sebagai Tawanan tim. Anggota tim lain dari Tawanan tersebut bisa membebaskan rekan setimnya yang tertangkap dengan menyentuh tangan si Tawanan .

Permainan ini berlangsung cukup seru dan sengit, karena selain kondisi lapangan yang becek setelah hujan, menyebabkan para pemain kesulitan berlari dan berkali-kali terpeleset hingga terjatuh, tetapi juga masing-masing tim tidak ada yang ingin mengalah. Namun, satu hal yang bisa kami pelajari dari permainan ini yaitu, kerjasama tim dan kemampuan menyelinap ke Benteng lawan tanpa terdekteksi dengan memanfaatkan hiruk-pikuk yang ada selama permainan lah yang menjadi penentu pemenang dalam permainan ini.



Acara kedua, yaitu estafet lomba ala 17an. Lomba-lombanya yaitu, secara berurutan: Balap Karung à Memasukkan Paku ke Botol à Balap Kelereng à Makan Kerupuk. Peserta dibagi lagi menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan 3 orang di masing-masing kelompok. Masing-masing orang di masing-masing kelompok memilih satu lomba dari 3 lomba pertama (Balap Karung, Memasukkan Paku ke Botol atau Balap Kelereng). Begitu 3 orang tersebut telah menyelesaikan lombanya masing-masing secara berurutan, ketiganya harus menuju tempat lomba Memakan Kerupuk dan diwajibkan menghabiskan kerupuk yang telah disediakan secara bersama-sama.

Pemenang ditentukan dengan kecepatan masing-masing kelompok dalam menyelesaikan rangkaian lomba dari awal estafet hingga akhir dan jumlah remahan kerupuk yang terbuang. Dalam lomba ini, kepercayaan terhadap masing-masing anggota kelompok dan pembagian tugas antar anggota menjadi faktor utama untuk menang.



Selain mampu mengobati rasa rindu kami terhadap masa kecil (maklum kami semua MKKB alias Masa Kecil Kurang Bahagia), tetapi juga kesempatan untuk saling mengenal dan bersilaturrahmi antar sesama pelajar Indonesia di Chongqing lah yang membuat acara ini sungguh berkesan. Karena Chongqing merupakan kotamadya terluas di Tiongkok dan pelajar Indonesia yang ada tersebar di penjuru kota yang saling berjauhan, event seperti inilah yang ditunggu demi memperkuat ikatan kami selaku sesama pemuda-pemudi rantau. Semoga ikatan yang kami bangun ini tetap solid sehingga kami pun mampu membawa nama Indonesia harum di kancah internasional, terutama di Negeri Tirai Bambu ini.


Salam Pelajar Indonesia!




NB: Jika kalian merasa konten blog ini menarik, bisa like Facebook: CalonDokter, untuk update postingan berikutnya. 

Ditunggu komentar, kritik & sarannya agar CalonDokter semakin berkembang! 


Terima kasih ^0^
Unknown Calon Dokter

Seorang pemuda rantau yang tengah menempuh Pendidikan Kedokteran di Chongqing Medical University. Selain kuliah, saya juga aktif blogging dan berorganisasi di PPI Tiongkok.

2 comments:


ThingsGuideIndian Education BlogThingsGuide