Monday 16 November 2015

Cerpen: Aku vs ‘Dia’




*Tulisan ini adalah cerpen karangan saya yang sempat dimuat di majalah Cabe Rawit (majalah pelajar Indonesia di Tiongkok) edisi 47. Selamat Menikmati :))* 



Pernahkah kalian mendengar tentang kisah Dr. Jekyll & Mr. Hyde? Atau, jika kisah tersebut terlalu ‘kuno’, mungkin kalian lebih mengetahui versi yang lebih ‘baru’, The Incredible Hulk. Ya, versi mana pun yang kalian pernah dengar, inti kisahnya satu: split personality atau yang biasa kita sebut sebagai “Kepribadian Ganda”. Mungkin beberapa dari kalian langsung bertanya-tanya, apa hubungan kisah tersebut denganku?

Sebelum aku menceritakan kisahku, akan lebih baik jika aku memperkenalkan diriku terlebih dahulu. Aku sebenarnya memiliki banyak nama dan julukan, tetapi untuk saat ini, lebih baik panggil saja aku, ‘Aku’. Ya, Aku. Aku memilih nama tersebut demi keamanan, keamanan diriku, keluargaku dan orang-orang yang sempat dekat atau kenal denganku, termasuk kalian. Aku tidak ingin ‘dia’ mengetahui nama asliku, yang kemudian ‘dia’ akan mulai mengetahui tentang orang-orang yang dekat denganku dan membahayakan jiwa mereka. ‘Dia’ yang selalu menghantui malamku, membuatku terjaga sepanjang malam. Karena, ketika aku lengah sedikit saja, ‘dia’ lagsung mengambil alih tubuh dan pikiranku, mengubahku menjadi sama sekali orang lain yang sangat berkebalikan dari diriku yang biasa orang kenal. Orang mengenalku sebagai seseorang yang lembut, penyabar dan penuh kasih. Tetapi, itu satu sisi dari diriku saja. 

Ketika ‘dia’ mengambil alih tubuhku, aku pun berubah menjadi seseorang yang jahat, penyuka kekerasan, pemabuk dan sejuta kelakuan bejat lainnya. Aku, atau lebih tepatnya ‘dia’, bahkan sempat, menghajar habis-habisan salah seorang kerabat dekatku karena dia menumpahkan minuman kepadaku, atau lebih tepat kepada’nya’. Pernah pula, suatu malam ketika aku sehabis pulang kerja, keesokan harinya aku terbangun di tempat pinggiran jalan dengan botol bir yang sudah pecah dan penuh darah di tanganku, sepertinya semalam ‘dia’ mulai beraksi lagi dan menimbulkan kekacauan. 

Semenjak mengetahui keberadaan’nya’, tubuh dan pikiranku senantiasa dalam keadaan waspada, selalu berperang untuk mengalahkan dominansi ‘dia’ terhadap tubuhku. Aku tidak bisa lengah, bahkan sedetik pun. Karena di saat aku lengah dan memberi celah barang sedetik pun, di detik itu pula dia langsung mengambil alih tubuh dan pikiranku. Bahkan, di saat aku mulai menuliskan kisahku ini pun, aku tidak dapat istirahat barang semenit pun, aku bisa merasakan keberadaan’nya’ di dalam diriku, di setiap hembusan napasku, di setiap detak jantungku, bahkan aku mulai merasakan’nya’ mulai menggerogoti pikiranku secara perlahan. 

Aku tidak mampu melawannya, ‘dia’ terlalu kuat untukku dan setiap hari ‘dia’ selalu bertambah kuat dan kuat sehingga aku pun tidak yakin berapa lama lagi aku mampu menahan keberadaannya. Sudah kukunjungi setiap psikolog terkenal di kota ini namun jawaban mereka selalu sama: aku normal. Tidak ada yang salah dengan diriku maupun kejiwaanku. Tidak ada orang yang mampu menolongku melawan’nya’ selain diriku sendiri.

Aku menuliskan kisah ini, agar semua orang bisa tahu dan waspada. Bahwa bukan hanya diriku yang memiliki ‘dia’. Setiap orang dari kita memiliki ‘dia’ kita masing-masing yang jika dibiarkan berkeliaran dapat membahayakan setiap orang dan menimbulkan kekacauan. Kalian juga, berwaspadalah terhadap ‘dia’. Karena ‘dia’ dapat dating kapan pun dan dimana pun. Kendalikan ‘dia’, jangan sampai dia bebas berkeliaran. Untuk itu lah kita dianugerahi akal oleh Tuhan, menurutku, karena hanya itu satu-satunya yang mampu mengendalikan’nya’. Berhati-hatilah.
Unknown Calon Dokter

Seorang pemuda rantau yang tengah menempuh Pendidikan Kedokteran di Chongqing Medical University. Selain kuliah, saya juga aktif blogging dan berorganisasi di PPI Tiongkok.

3 comments:

  1. Yes, Setiap orang memiliki sisi "Jeckyll" and sisi "Hyde". Pengendalian diri (dengan terlebih dahulu mengenal "diri sendiri") adalah cara terbaik untuk mengendalikannya. Good work.

    ReplyDelete
  2. Iya. Segalanya udah tersedia di dalam diri kita, tinggal kita yang memilih: sisi mana yang akan kita pelihara dan tunjukkan ke orang lain, yang akhirnya membentuk karakter kita di mata orang tsb.

    ReplyDelete
  3. Itu yang ditunjukin ya... Lha yang lain, dipelihara juga tapi disimpan sendiri ya... Or, ditunjukin ke orang yang lain lagi gitu ya.. whehe.... :D

    ReplyDelete


ThingsGuideIndian Education BlogThingsGuide